Rabu, 21 November 2018

Seperti Apa?

Hidup yang harus berjuang itu seperti apa?
Seperti ini kah?

Saya pernah hidup di kos sempit
Saya pernah seharian tidak makan dan baru makan itu pun sepiring berdua
Saya pernah hutang kesana kemari saat masuk Rumah Sakit
bahkan, anak saya mau ice cream 3.000 rupiah saja, saya tidak punya uang sebanyak itu. 

Jadi, jangan ajari saya berjuang itu yang bagaimana. Atau jangan menghakimi saya harus berjuang untuk siapa.

Saya mau berjuang untuk diri saya sendiri, untuk anak saya. don't Judge! and don't be a Judge! because you're not. 


Hidup yang bahagia itu seperti apa?
Seperti ini kah?

Saya pernah beli baju biasa saja seharga satu juta
Saya pernah makan makanan korea, jepang, amerika, spanyol untuk sekedar mencicip rasanya
Saya pernah tidak kepanasan atau kehujanan saat berkendara
Saya pernah beli sepatu seharga tiga juta. Atau jam tangan. Atau sekedar hiburan. 

Jadi, jangan bilang saya tidak pernah bahagia. Atau jangan berusaha mengasihani saya. 

Saya mau bahagia yang tidak berdasar nominal harga pakaian. Ada yang mau selalu mendengarkan saya saja, itu sudah kebahagiaan.

Sabtu, 20 Oktober 2018

Cermin

source: https://id.pinterest.com/khalisau/tumblr/




ini cerminan siapa?
menggambarkan perempuan berpakaian lengkap tapi bermuka sembab
tidak ada yang tersisa selain senyum seadanya dan pikiran yang kemana-mana
ada yang salah dengan cermin usang ini, atau ada yang bungkam dari perempuan satu ini

ini cerminan siapa?
tidak ada cerita dibaliknya,
dia hanya berdiam seperti terjebak di cermin usang
tidak mampu keluar atau bahkan memecahkan sepi ruang

sebenarnya, ini cerminan siapa?
tidak lain tidak bukan, selalu tentang perempuan satu ini
mengais kenangan, demi kesenangan
sudah tau akan sedih, tapi ingin lebih

Sebetulnya, ini cerminan siapa?
siapa perempuan satu ini?

Senin, 04 Juni 2018

Pernikahan

siapa yang mengira pernikahan bisa semulus jalan tol baru dibuka kemarin. begitu hening, tidak ada banyak mobil saling balap satu sama lain. kita bisa berjalan cepat kedepan tanpa ada macet sekalipun. kenyataannya, bisa dibilang pernikahan lebih seperti perjalananmu naik pesawat terbang, ada masa kritis didalamnya. kau bisa saja terbang mulus atau bisa jadi tiba-tiba meluncur jatuh. pernikahan hampir mirip dengan pesawat terbang. pesawat terbang adalah salah satu bentuk transportasi yang hampir 90% sangat aman, namun jika terjadi kesalahan atau kegagalan sistem pesawat maka pesawat adalah bentuk transportasi yang menelan korban paling banyak diantara transportasi lainnya.


jangan ditanya tentang pernikahan.

globalmedicalco.com


hampir semua orang berbondong-bondong memberitahukan pernikahan impian mereka karena mereka merasa pernikahan adalah salah satu bahtera paling aman bak bahtera nabi nuh. padahal pernikahan pun punya turbulensi-nya masing-masing. jika terjadi kegagalan dalam pernikahan dan mereka harus terjun jatuh, akan ada banyak korban pula dalam pernikahan. 

korban pertama jelas, dua orang yang dulu saling menyayangi menjadi orang yang tidak saling mengenali, saling mencaci, bahkan bisa jadi tidak lagi saling mencari. seakan mereka lupa dulunya mereka pernah mencintai. merengek minta disatukan pada Tuhan. 


korban lainnya adalah dua keluarga yang dulu saling meminta saling memuji satu sama lain dan saling merayu dengan bingkisan beraneka rupa. sekarang bahkan tak sudi saling toleh atau sekedar saling bicara karena rasa sakit yang dirasakan oleh dua orang yang menikah itu sendiri. 


korban paling menyedihkan disini adalah hubungan ayah-anak atau bahkan ibu-anak. mereka terpisahkan legalitas yang tak lagi bisa berada dalam satu rumah, atau bahkan dalam satu candaan klasik di ruang makan keluarga karena mereka bukan keluarga lagi. mereka terpisah tembok dan bisa jadi terpisah hubungan yang lebih sakral lagi. hubungan batin karena terpisahkan.


andai saja semua orang tahu bagaimana memberi pelajaran atau bahkan mendapat perlajaran dari pernikahan, mereka tak harus jatuh dan hancur berkeping dalam sebuah pernikahan. karena sejatinya, pernikahan bisa menjadi tempatmu mencari keamanan dan kedamaian pula. 


siapa yang tidak tergiur hatinya ketika melihat masih ada dua orang renta yang masih mencintai di detik-detik nafas tersengal-sengalnya. bergandengan tangan, memuji kulit keriput mereka satu sama lain. mereka masih saling jatuh cinta dalam pernikahan. tidak ada harta lainnya selain cincin pernikahan mereka yang bergelayut di jari manis mereka masing-masing. 

siapa yang tidak iri dengan pernikahan mereka dan berusaha mewujudkannya untuk pernikahan mereka sendiri. 

ketauhilah, semakin banyak tahun yang kau habiskan dalam pernikahan maka semakin besar pula masalah demi masalah, turbulensi demi turbulensi yang akan kau hadapi, tapi jadi lah suami istri yang semakin bersatu lagi untuk menghadapinya, karena jika tidak, akan selalu masalah dan turbulensi yang menang menunggu kejatuhan pernikahanmu yang akan memakan banyak korban. 



KikioOwl