Senin, 21 April 2014

Selamat Ulang Tahun, Papa.



Saya adalah salah satu anak penganut faham "surga [juga] ada di telapak kaki seorang ayah". 
Di setiap keringat kerja kerasnya, di sela nasihatnya yang bertubi-tubi.

Dia seorang polisi bagi anaknya sendiri, yang berusaha melindungi dengan 'senapan' dan 'pangkat', agar anaknya tidak terluka, ditindas, atau dikepung sedih.
Berdiri paling depan untuk menjaga, bukan menjauh atau mengacuhkan.
Tidak tertidur sedikitpun untuk menunggu anaknya pulang baik-baik saja, bukan bersiap marah atau curiga.
Saya termasuk anak yang merasa tidak adil jika surga hanya dibenarkan ada di telapak kaki ibu.
Saya tidak bisa bilang kalau disemua kaki seorang ayah, ada surga yang berdiam. Tapi saya hanya ingin ada surga juga ditelapak kaki papa saya, yang rela saya cium untuk meminta ampun, yang rela saya bersihkan dengan air suci untuk meminta restu.

Saya anak papa. Memang!
Papa adalah cinta pertama saya.

Di hari ulang tahun-nya ini saya berdoa pada Tuhan, 
"papa saya juga berhak memiliki surga di telapak kakinya, Tuhan".

Selamat Ulang Tahun, polisi kebanggaan saya, pacar pertama saya, pelindung seumur hidup saya, papa!
Bukan hadiah berbentuk yang bisa saya berikan tapi pengabdian seumur hidup, mencintaimu dengan setiap hitungan nafas yang saya hirup adalah hal yang paling menyenangkan untuk saya.
Terimakasih, pa.