Kamis, 23 Juli 2015

Words on My Wedding Invitation

Ribuan sinar perak yang bergeser dilangit luas
Begitu indah saat ditemani bintang
Bermacam warna pita yang jingga bahkan kelabu
Bisa begitu mengasikkan saat terikat di kotak hadiah
Balon melayang-layang di udara dan segenggam mawar cinta
Bisa begitu membahagiakan saat kamu disana
Dan ditengah perjalanan hidup, siapa sangka kita dipertemukan
Setiap ditanya, kita menjawab.. ini kebetulan
Kebetulan terindah dari Tuhan yang merencanakan
Untuk kita saling membahagiakan
Anugerah atau hadiah?
Kita ini keduanya, Sayang..
You're my personal happiness

Surabaya, 07 Juni 2015
Rizki Lukitasari untuk Sweet Agusta Rossi

Kamis, 12 Maret 2015

I Love You, S!

Siapa yang bilang saya butuh puluhan cangkir teh dan kopi yang bisa saya habiskan denganmu.
Saya butuh lebih dari itu.
Saya butuh kamu, dan ribuan kali pelangi pulang pergi.
Saya butuh kamu dan waktu yang lama.

Siapa bilang saya butuh bandara dan pesawatnya yang mondar mandir untuk bisa kemana-mana denganmu.
Saya butuh lebih dari itu.
Saya butuh kamu, dan dua kaki untuk saya berjalan kemanapun mengikuti punggungmu pergi.
Saya butuh kamu dan waktu yang lama.


Kamu anugerah atau hadiah?
Kamu keduanya, sayang.

I love you, S!

ALASAN

Sebutkan apa yang ada di dunia ini yang tidak butuh alasan?
sesederhana, kenapa menggunakan sabun saat mandi pun memiliki alasannya. begitupun alasan kenapa kamu tidak pakai sabun. semuanya beralasan.

tapi mengapa ada yang mengatakan jatuh cinta tidak butuh alasan. fatal!

kau butuh banyak alasan untuk membuatmu berhenti melayang dan menyadarkan diri sendiri kalau masih berpijak di tingkatan tertinggi gravitasi bumi.

apalagi jatuh cinta.

kau butuh ribuan kali meyakinkan diri bukan hanya antara kau dan Tuhanmu, tapi yang terkuat untuk kau yakinkan adalah dirimu sendiri.

apa alasan yang membuatmu jatuh cinta, apa alasan yang membuatmu jungkir balik patah hati, apa alasan yang membuatmu terkekeh setelah ribuan kali diludahi masalah.

semua butuh alasan. itu bekalmu utuk kembali ketika tersesat.

kembali ke tempat dimana alasan terbesarmu berada, alasan paling masuk akal-mu berada.

kau tau apa alasanku mencintaimu?

alasan terbesarku adalah kamu dan segala yang menjerat lekat didalam dirimu adalah alasanku mencintaimu.
mulai dari garis alismu,
lesung pipit kecilmu yang tidak ada apa-apanya dibanding milikku,
HATIMU, sayang.
moodmu yang seperti ayunan bocah, kadang naik kadang turun, kadang marah, sebal, cinta, sayang, tak urung kadang diam

alasan terbesarku untuk kembali mencintaimu ketika lupa caranya jatuh cinta adalah kamu.
dengan hanya ada kamu, aku tau kemana harus kembali pulang, dan menyebutmu rumah.
dengan hanya ada kamu, aku tau apa yang aku butuhkan ketika butuh sandaran cerita duka atau suka.
dengan hanya ada kamu, aku sadar masih punya ribuan alasan yang tidak bisa dituliskan satu persatu untuk membuatmu yakin, aku cinta.

kamu mewakili ribuan alasan yang bisa aku tawarkan kepada hati, kalau memilihmu adalah yang terbaik.

sejauh ini aku berhasil meyakinkan diriku sendiri, kalau aku punya alasan untuk bertahan di ruang pelukmu.

kamu?



i love you, S.

Sabtu, 24 Januari 2015

Sebatas ini Saya mencintaimu



Saya pernah memekakan telinga Tuhan karena memohon sebuah doa.
Saya pernah melukai lantai sujud karena bertahan hening dalam meminta .
Sebenarnya bukan doa yang bisa mengguncang dunia.
Bukan doa merajuk emas yang segunung-gunung.

Doa saya sederhana..

Saya ingin mencintai kamu, tidak melebihi saya mencintai Tuhan saya.
Saya mau mencintai kamu tanpa ada garis batas. Tidak seperti air yang punya garis pantai.
Tidak seperti pelangi yang punya garis ujung.
Saya mau mencintai kamu sesederhana doa yang diam-diam diucapkan.


Tapi sebatas ini saya mencintaimu..
Melebihi anak kecil yang kegirangan bertemu ribuan permen.
Melebihi sekumpulan pelangi, pita merah kado, Awan diujung gunung, bulan merah jambu di malam hari..

Saya ingin kamu rasa apa yang coba saya bicarakan dengan Tuhan setiap malamnya. Bahwa ternyata cinta saya tidak ada batasnya, sayang.

Aku Maunya Kamu



Tenggelamkan aku dalam lautan rindu
Bawa lari aku dalam sisa semu
Peluk aku dalam dekap sang pelipur
Selamatkan aku dari mimpi tentangmu

Aku maunya kamu
Aku inginnya kamu
Aku sayangnya kamu
Aku cintanya kamu

Kamu yang berhias senyum angkasa
Kamu yang bertahta kebaikan surga
Kamu yang bertindak serupa sutra
Kamu yang .. hanya kamu yang punya semua.

Sabtu, 17 Januari 2015

Puisi Pertama

Terimakasih atas pertemuan kita.
Semoga semesta membuat kamu lupa caranya berpisah dari saya.



Pertemuan yang tidak pernah saya sesali, kebetulan yang tidak pernah mau saya ingkari.
Ada kamu sebagai tokoh utama hati, dan saya yang terpikat si peri.

Kita dijanjikan kebahagiaan oleh waktu, aku cuma berharap kamu.

Aku sudah mengantarkan pesan pada angin agar selalu membawa serta wangimu yang jadi parfum favoritku. Aku Rindu.


-ini puisi pertamaku untukmu, ingatkah kamu?