Terimakasih atas pertemuan kita.
Semoga semesta membuat kamu lupa caranya berpisah dari saya.
Pertemuan yang tidak pernah saya sesali, kebetulan yang tidak pernah mau saya ingkari.
Ada kamu sebagai tokoh utama hati, dan saya yang terpikat si peri.
Kita dijanjikan kebahagiaan oleh waktu, aku cuma berharap kamu.
Aku sudah mengantarkan pesan pada angin agar selalu membawa serta wangimu yang jadi parfum favoritku. Aku Rindu.
-ini puisi pertamaku untukmu, ingatkah kamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar